Jumat, 16 Juni 2017

Pengenalan burung lovebird

Burung lovebird atau burung cinta mungkin sudah tidak asing di telinga pehobis di Indonesia dan untuk memperdalam info tentang si lovebird saya kasih artikelnya berikut ini.
Burung cinta adalah satu burung dari sembilan jenis spesies genus Agapornis (dari bahasa Yunani "agape" yang berarti "cinta" dan "ornis" yang berarti "burung"). Mereka adalah burung yang berukuran kecil, antara 13 sampai 17 cm dengan berat 40 hingga 60 gram, dan bersifat sosial. Delapan dari spesies ini berasal dari Afrika, sementara spesies "burung cinta kepala abu-abu" berasal dari Madagaskar. Nama mereka berasal dari kelakuan yang umum diamati bahwa sepasang burung cinta akan duduk berdekatan dan saling menyayangi satu sama lain. Sifat pasangan burung cinta adalah monogami di alam bebas. Umur hidup rata-rata mereka adalah 10 sampai 15 tahun.Awalnya, burung lovebird dipelihara orang terutama karena keindahan warna bulunya. Namun seiring dengan perkembangan waktu dan trend lomba suara burung, maka lovebird dipelihara untuk memunculkan suara-suara khas lovebird yang panjang.



Selain sebagai burung petarung di arena kicauan, lovebird juga sangat populer sebagai burung pemaster burung lain.Salah satu kicauannya yang terkenal adalah ngekek yaitu burung berkicau sepertiorang ngekek.

Lovebird Muka Salem(Agapornis resecollis)



Lovebird Muka Salem (Peachfaced) ini merupakan jenis burung berparuh bengkok yang berasal dari daerah kering di sebelah barat daya Afrika yang letaknya tidak jauh dari gurun Namib. Burung jenis ini juga mempunyai beberapa varian warna yang berbeda-beda. Namun pada umumnya warna burung ini bewarna hijau kuning pada tubuh bagian bawah dan bulu dahi serta bagian belakang mata bewarna merah. Selain itu bagian atas dada bewarna merah muda dan bulu bagian sayap bawah bewarna hijau dengan sedikit warna biru. Ukuran panjang tubuh lovebird ini bisa sampai 15cm, panjang sayap rata-rata 106mm dan panjang ekor bisa mencapai 44 hingga 52mm.
Lovebird Madagaskar (Agapornis cana)

Lovebird Madagaskar ini mempunyai ukuran tubuh yang relatif terlihat lebih kecil, bobot berat tubuhnya hanya bisa mencapai 30-50 gram. Jenis lovebird yang satu ini lebih mudah untuk dikenali, karena hanya memiliki kombinasi warna hijau saja. Warna tubuh bagian atas hijau dan bagian bawah tubuh biasanya berwarna hijau muda. Untuk membedakan burung jantan dan betina juga tidak sulit, karena dapat kita lihat dari segi warna bulunya, terlebih lagi jika burng menginjak usia dewasa. Jantan yang sudah dewasa memiliki warna kepala dan dada abu-abu, sedangkan untuk burung betina akan bewarna hijau muda. Hanya saja keberadaan burung Lovebird ini sangat jarang di Indonesia, sebab burung ini memang berasal dari pulau Madagaskar, Afrika.
Lovebird Muka Merah (Agapornis Pullaria)

Redfaced lovebird atau biasa dikenal oleh masyarakat Tanah Air dengan sebutan lovebird Muka Merah. Sesuai dengan nama yang burung ini miliki, burung Lovebird ini mempunyai perawakan muka dan dahi bewarna merah. Namun untuk Lovebird betina, warnanya cenderung lebih oranye. Untuk keseluruan, seluruh bagian badanya rata-rata mempunyai kombinasi warna hijau kekuning-kuningan dan kaki bewarna abu-abu. Ukuran panjang tubuhnya bisa mencapai 15cm. Selain itu jenis lovebird ini diketahui mempunyai wilayah penyebaran lebih luas daripada yang lain. Populasi burung ini bisa ditemukan di daerah pesisir pantai Afrika tengah hingga bagian barat Ethiopia. Hanya saja jumlah burung ini di Tanah Air tidak begitu banyak, karena spesies Lovebird ini sulit dibudidayakan.
Lovebird Kacamata Topeng (Agapornis personatus)

Masked lovebird atau juga bisa dikenal dengan lovebird Kaca Mata Topeng, Lovebird ini mempunyai ciri yang juga tidak sulit untuk dikenali. Burung Lovebird ini mempunyai warna dominan hijau, kepala leher bagian atas bewarna hitam, leher melingkar kuning dan bagian dada bewarna lebih kuning menyala daripada tengkuk. Lovebird ini bisa tumbuh memanjang hingga 14,5cm. Baik untuk betina dan jantan, warna yang menghiasi bulunya ini hampir tidak bisa dibedakan samasekali. Burung ini pertama kali ditemukan di Timur Laut Tanzania dan dibudidayakan pertama kali di Kenya. Tanpa waktu yang lama, lebih tepatnya pada tahun 1800 sampai 1920-an, burung Masked lovebird ini mulai dikenal dan diperjual belikan.
Lovebird Kacamata Fischer (Agapornis fischeri)

Sementara itu, untuk burung lovebird Kacamata Fischer ini pertama kali dibudidayakan pada tahun 1926 di Amerika Serikat. Namanya diambil atau disesuaikan berdasarkan nama dari penemunya yang bernama Gustav Fischer asal negara Jerman. Lovebird Fischeri ini mempunyai ciri fisik penampilan yang bewarna hijau, mulai dari kepala hingga dada dengan gradasi warna merah dan oranye. Permukaan atas ekornya mempunyai perpaduan warna biru dan ungu. Habitat asli Lovebird Fischer berada di daerah Afrika bagian timur, tengah, selatan, tenggara dan terdapat di danau Victoria Tanzania utara. Jenis lovebird ini bisa tumbuh hingga mencapai 14cm dan makanan kesuakaanya  berupa millet dan jagung.
Lovebird Kacamata Nyasa (Agapornis lilianae)

Lovebird Kacamata Nyasa atau juga dikenal dengan nama lovebird lilian, ini juga termasuk dalam kategori burung Agapornis yang menawan. Burung Lovebird ini mempunyai warna tubuh hijau, kepala dan muka merah, bagian leher belakang bewarna kuning dan ukuran panjang tubuhnya dapat mencapai 13cm. Burung ini juga mempunyai mutasi warna yang sangat unik dan cukup terkenal, yakni biru dan lutino. Wilayah penyebaran burung ini paling banyak meliputi Tanzania, Malawi, Mozambik, Zambia tenggara dan Zimbabwe Utara. Kawanan burung ini rata-rata berkembang biak pada musim dingin. Sayangnya wilayah penyebaran burung Lovebird ini sangat terbatas, karena disebabkan beberapa faktor seperti pengalihan lahan, perubahan iklam dan lain-lain.
Lovebird Kacamata Pipi Hitam (Agapornis nigrigenis)

Black cheeked lovebird atau burung lovebird Kacamata Pipi Hitam, Burung ini juga mempunyai ciri-ciri yang cukup mudah dikenali. Hampir keseluruan warna dari tubuhnya hijau kekuning-kuningan serta ada beberapa bagian yang menjadi titik perbedaan jenis ini dengan jenis lainnya. Bagian pipi burung Lovebird ini bewarna hitam kecoklatan, kepala coklat, paruh putih dan kakinya bewarna abu-abu. Saat burung tumbuh dewasa panjang tubuhnya bisa mencapai 14cm. Jika jenis Lovebird lainnya cenderung menyukai tempat kering, berbeda dengan Lovebird ini, burung Lovebird jenis ini lebih menyukai hutan gugur di dekat perairan. Saat datangnya musim kemarau, jenis burung ini akan membentuk kelompok dalam jumlah yang besar. Wilayah penyebaran burung ini meliputi Barat Daya Zambia dan sekitar air terjun Victoria Zimbabwe.
Lovebird Abisinia (Agapornis taranta)

Hampir seluruh warna bulu burung Lovebird ini bewarna hijau dan motif warna kehitaman pada kedua sayapnya, namun untuk burung berkelamin jantan ada tambahan warna merah pada bagian muka. Mungkin jenis burung Lovebird ini yang pantas dinobatkan sebagai burung terbesar untuk sejenisnya, sebab ukuran panjang tubuhnya bisa mencapai 16,5cm. Wilayah penyebaran atau habitat asli burung lovebird ini meliputi bagian selatan Eritrea sampai barat daya negara Ethiopia. Kawanan Lovebird ini biasanya menyukai dataran tinggi atau daerah pegunungan yang lembab dan berkabut. Makanan kesukaan mereka saat berada di alam liar adalah biji bunga matahari, apel dan jagung.

Kamis, 15 Juni 2017

Beberapa Jenis-Jenis Burung Finch

Burung finch,burung pipit atau emprit adalah burung yang memiliki warna bulu yang beragam yang indah dan eksotis burung ini juga salah satu burung yang paling digemari di Indonesia.Burung ini cukup terkenal di mancanegara.Burung ini juga memiliki jenis yang sangat beragam dan berikut saya kasih infonya.





Stowbbery finch

Stowbbery finch,red avadavat atau emprit geni.Dinamai stowbbery finch karena warna bulunya seperti buah stowbbery yaitu dengan warna merah dengan titik putih yang ada di bulu bawah sayap,sayap ,bulu dada dan bulu ekornya lucu ya.Burung ini juga asli Indonesia lho yang habitatnya ada di dataran rendah.

Zebra finch


Zebra finch (Taeniopigya guttata guttata) adalah burung asli Indonesia yaitu tersebar dari lombok,kepulaun sunda  kecil nusa tenggara walau ada satu spesies (Taeniopygia guttata castonotis)  yang bukan asli Indonesia melainkan di Australia

Gouldian finch


Burung Gouldian Finch,Lady Gouldians ini merupakan jenis burung finch yang paling indah, menurut sebagian besar masyarakat, terutama para pecinta burung kicau. Jika dibandingkan dengan jenis burung finch lainnya, Gouldian Finch dijual dengan harga yang lebih mahal.

Fawn pied society finch
Fanw pied society finch atau emprit jepang.Sebutan Society (Sosial) sangat cocok diberikan untuk finch jenis ini, karena burung ini memang hidupnya sangat mudah bersosialisasi dan bisa menyatu dengan berbagai jenis kelompok burung.  finch jenis ini sangat mudah dipelihara dan juga burung yang sangat produktif.Finch jenis ini juga merupakan salah satu spesis yang paling menarik perhatian, burung ini diyakini telah dikembang biakan di negara negara asia lebih dari 300 tahun yang lalu oleh peternak china dan jepang.

Spice finch
Spice Finch sering juga disebut bondol peking dan tentu tidak asing bagi kita, sangat baik dipelihara untuk pemula.Burung ini dianggap hama bagi petani padi berbagai cara dilakukan utuk mengusir burung ini mulai dari mengunakan jaring sampai mengunakan jasa burung hantu.Biasanya burung ini banyak di jual dipasar maupun di sekolah TK dan SD agar terlihat menarik kadang pedagang mengecet bulu burung-burung ini sebenernya sih kasihan kalau bulunya dicat.burung ini mudah beradaptasi dengan sangkar ataupun dalam lingkungan aviary, burung ini termasuk burung yan gmudah dipelihara dan bisa hidup lama.
Dihabitatnya burung Spice Finch ini senang bekumpul dalam kelompok kelompok kecil dalam sebuah koloni dan kadang bercampur dengan kelompok jenis lain atau kelompok burung lain, Di India dan Indonesia burung ini terkenal karena dijual dengan bulu yang di sipuh berwarna warni.

Star finch

Star Finch. Jenis burung finch yang satu ini memiliki wajah berwarna merah, dan motif bintik-bintik yang terlihat seperti bintang yang bertebaran di langit. Star Finch biasanya dapat memproduksi telur sebanyak 4 sampai 6 butir. Usia Star Finch untuk dapat matang secara seksual adalah pada saat berusia 5 bulan.

Gelatik jawa

jawa atau (Padda oryzivora) adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil, dengan panjang lebih kurang 15cm. Burung gelatik Jawa memiliki kepala hitam, pipi putih dan paruh merah yang berukuran besar. Burung dewasa mempunyai bulu berwarna abu-abu, perut berwarna coklat kemerahan, kaki merah muda dan lingkaran merah di sekitar matanya. Burung jantan dan betina serupa. Burung muda berwarna coklat.Burung ini endemik dari Indonesia dan di alam ditemukan di hutan padang rumput, sawah dan lahan budidaya di Pulau jawa dan Bali. Sekarang, spesies ini dikenali di banyak negara di seluruh dunia sebagai burung hias.Perilakunya senang berkelompok dan cepat berpindah-pindah. Pakan utama burung ini adalah bulir padi atau beras, juga biji-bijian lain, buah, dan serangga. Burung betina menetaskan antara empat sampai enam telur berwarna putih, yang dierami oleh kedua orangtuanya tuanya.Tapi kini burung indah ini terancam punah dialam liar dengan status rentan sayang sekali ya.

Owl finch

burung bicheno finch (Poephila bichenovii), atau lebih popular dengan sebutan owl finch. Disebut owl finch, karena sekilas wajahnya menyerupai burung hantu.
Owl finch memiliki habitat dan berkembang biak di Australia, terutama di  wilayah utara dan timur.  Ada dua ras atau subspesies dari burung ini, yaitu:
  1. Poephila bichenovii bichenovii  / white-rumped owl finch, yang bisa dibedakan dari warna putih di bagian tunggingnya.
  2. Poephila bichenovii annulosa /black-rumped owl finch, yang memiliki warna hitam di bagian tunggingnya.
Saat ini, kedua ras own finch sering dikawinkan untuk menghasilkan varietas baru. Bahkan, beberapa penangkar burung finch juga kerap menyilangkan antara owl finch dan jenis finch lainnya, termasuk kenari.
Pinstat finch
Long-tailed finc atau shaft tail finch (Poephila acuticauda) merupakan salah satu spesies burung finch (Estrildidae) yang ditemukan di Australia. Penggemar finch di Indonesia lebih mengenalnya sebagai pinstat. Di mancanegara, burung ini memiliki nama alias blackheart finch atau ada juga yang menyebutnya heck’s finch. Cukup banyak penggemar finch di Indonesia yang memelihara dan menangkarnya. 
Bondol hijau benglis
Burung bondol hijau binglis adalah jenis burung ocehan yang penyebarannya hanya terdapat di benua asia saja yang mencakup Thailand, Laos, Malaysia, dan Indonesia. Di Indonesia penyebaran dari burung bondol hijau binglis terdapat di tiga daerah yakni Jawa, Sumatera, dan Kalimantan dengan penyebutan nama yang berbeda-beda pula. Ada beberapa nama untuk burung bondol hijau binglis salah satunya adalah yaitu pipit lansi. Sedangkan di luar negeri lebih tepatnya di Eropa burung bondol hijau binglis mempunyai nama pin-tailed parrot finch. Ciri-ciri fisik dari burung bondol hijau binglis berbeda antara jantan dan betinanya tapi secara umum ukuran tubuh dari burung bondol hijau binglis jantan dan betina adalah sama yakni 15 cm. Untuk yang jantan ciri-cirinya ialah terdapat warna hijau pada bagian atas tubuhnya, muka berwarna biru, pada bagian bawah tubuhnya terdapat warna kuning tua dan di tengahnya ada bercak merah, serta pada bagian tunggir dan ekornya berwarna merah. Sedangkan untuk betinanya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: pada bagian atas tubuhnya didominasi warna hijau tua yang melingkupi muka dan kepalanya, sedangkan pada bagian bawah tubuhnya terdapat warna coklat terang pada bagian dadanya dan sedikit gelap di bagian bawah dadanya.
Burung bondol hijau binglis mempunyai nama latin Erythrura prasina yang habitat hidupnya ialah pada daerah berpohon dan terbuka seperti hutan, perbukitan, ladang, sawah, dan taman. Kebiasaan hidup burung ocehan ini ialah berkelompok dalam jumlah kecil dengan suka berpindah-pindah jika saat musim panen padi tiba untuk berburu makanan. Burung bondol hijau binglis termasuk jenis burung pemakan biji-bijian dan buah-buahan yang tampak dari bentuk paruhnya yang berbentuk corong seperti burung parrot. 
Karakter atau sifat dari burung bondol hijau binglis ialah jenis burung pemalu.

Cut throat finch
Satu lagi jenis burung finch yang mulai popular di Indonesia adalah cut-throat finch (Amadina fasciata), atau terkadang sering disebut ribbon finch. Burung ini merupakan jenis finch yang juga sangat popular di seluruh wilayah Afrika, kawasan di mana spesies ini berasal. Panjang tubuh sekitar 12-13 cm, di mana tubuh bagian atas berwarna cokelat tua berpadu dengan bercak hitam pada setiap bulu. Ekornya abu-abu kecokelatan. 

MARI BERKENALAN DENGAN BURUNG FINCH

Burung finch cukup digemari di Indonesia maupun mancanegara.burung finch (satu genus dengan burung pipit) di Kepulauan Galapagos yang dulu dipakai Charles Darwin untuk mengembangkan teori evolusi, kini terbukti cocok dengan teori itu.mereka memang berevolusi.Ternyata penyebaran beberapa jenisnya ada di Indonesia.
Burung-burung finch yang berukuran sedang, yang dulu diteliti Darwin, ternyata perlahan-lahan memperkecil paruhnya untuk mendapatkan aneka jenis biji-bijian. Perubahan ini mulai terjadi sekitar duapuluh tahun setelah kedatangan burung pesaing mereka yang berukuran lebih besar, dan memperebutkan sumber makanan yang sama.
Perubahan ukuran paruh menunjukkan bahwa spesies yang berkompetisi untuk mendapatkan makanan dapat mengalami evolusi, demikian kata Peter Grant dari Princeton University, yang memublikasikan hasil penelitiannya itu pada jurnal Science. Sedangkan risetnya didanai oleh National Science Foundation.

Grant telah mempelajari burung-burung finch di Kepulauan Galapagos selama beberapa puluh tahun dan pada mulanya bermaksud meneliti perubahan-perubahan yang terjadi ketika beradaptasi dengan kekeringan yang turut pula mengubah jenis makanan yang tersedia di sana.